Istilah biaya produksi adalah hal yang sangat umum digunakan di semua jenis bisnis, baik yang berskala kecil maupun besar. Penggunaan istilah ini adalah untuk menjelaskan dana yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses pembuatan sebuah produk.Â
Bagi kamu yang sedang memulai sebuah bisnis, tentunya pemahaman mengenai hal ini akan sangat berguna. Untuk mengetahuinya secara lebih mendalam, simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel di bawah ini.Â
Biaya produksi merupakan besaran tarif yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan selama proses pengelolaan atau manufacturing dengan tujuan untuk menghasilkan produk baru yang siap untuk dipasarkan. Secara sederhana, ini merupakan tarif keseluruhan yang telah dikeluarkan untuk sebuah proses memproduksi barang.
Agar kamu dapat lebih mendalami hingga hingga cara menghitungnya, sebaiknya kamu perlu memahami tentang teorinya, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.Â
Merupakan sebuah metode untuk menghitung tarif pembuatan barang dengan cara menjumlahkan semua unsur-unsur dalam sebuah produksi yang meliputi biaya bahan baku, SDM, serta overhead pabrik hingga mendapatkan tarif keseluruhan atau full costing.
Jenis ini melibatkan beragam biaya variabel dengan semua biaya produksi yang sama. Namun, karena metode ini agak sedikit rumit, sangat jarang ada perusahaan yang menggunakan metode ini karena biaya tetap tidak akan keluar.Â
Secara umum, hanya ada tiga unsur, tetapi sangat besar pengaruhnya dalam membentuk sebuah harga pokok barang yang akan dijual di pasaran, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.Â
Merupakan biaya yang wajib dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam membeli memproduksi hingga mengolah bahan tersebut untuk menjadi barang jadi yang terbaru.Â
Adalah biaya yang wajib dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk memberikan gaji kepada para tenaga kerjanya yang telah terjun langsung dalam proses produksi barang.
Merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendukung semua proses produksi agar lebih lancar, seperti tarif listrik, sewa, alat ATK, dll. Â
Secara umum, dalam sebuah bisnis, jenis biaya ini terbagi menjadi 5 jenis yang akan memudahkan para pengusaha mengelola bisnisnya. Â
Dalam sebuah produksi, biaya ini merupakan biaya yang sama yang wajib dikeluarkan sebuah perusahaan dalam setiap proses produksi barang.
Jenis ini sangat dipengaruhi oleh besarnya output. Jadi, jika produksi sebuah barang semakin tinggi maka secara otomatis biaya variabelnya juga akan meningkat. Produksi mencakup tarif bahan baku yang digunakan.
Dalam sebuah produksi, jenis biaya ini merujuk pada per unit yang diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan jumlah total output produksi. Dengan adanya ini, perusahaan akan mampu menentukan keputusan terhadap produksi barang ke depannya. Â
Merupakan biaya tambahan yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan untuk digunakan kembali dalam peningkatan sebuah produksi.
Yang terakhir ialah tarif total. Dalam sebuah pembuatan barang, tarif ini mencakup pengeluaran yang didapatkan dengan menggabungkan beragam variabel dan tarif yang sudah tetap sehingga dapat diketahui jumlah keseluruhan pengeluaran dalam sebuah proses produksi. Â
Dalam menghitung biaya ini, diperlukan beberapa tahap yang harus dilakukan, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini:Â
Sebagai ilustrasi, PT Mulyoto memproduksi baju sebanyak 3.500 pakaian, dengan rincian sebagai berikut:Â
Total biaya keseluruhan adalah: Rp25.000.000 + Rp11.000.000 + Rp100.000 + Rp3.000.000 = Rp39.100.000.Â
Maka, Rp39.100.000/3.500 unit pakaian = Rp11.171.Â
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk setiap 1 unit pakaian membutuhkan tarif sebesar Rp11.171.Â
Berikut ini contoh rumus yang digunakan:
Biaya Produksi = Tarif Bahan Baku Langsung + Tarif Tenaga Kerja Langsung + Tarif Tenaga Kerja Tidak Langsung + Tarif Overhead dari PabrikÂ
Contoh kasusnya adalah sebagai berikut ini.
Jika kamu memiliki bisnis katering, dan setiap hari menjual 25 paket makanan, adapun contoh biaya produk yang diperlukan adalah:
Maka total keseluruhan adalah:
Rp500.000 + Rp60.000 (upah langsung 2x Rp30.000) + Rp40.000 + Rp100.000 = Rp700.000Â
Setelah itu, akan dihitung juga contoh tarif produksi sebanyak 25 paket:
Rp700.000/25 paket = Rp28.000Â
Eksporior, itulah pembahasan lengkap hingga cara menghitungnya secara terperinci yang akan sangat membantumu dalam membangun dan mengelola sebuah usaha. Â