Packing list merupakan prosedur yang sangat penting dalam kegiatan ekspor. Melalui proses ini, daftar rincian barang, jenis barang, hingga spesifikasi barang yang akan diekspor dapat diketahui secara terperinci sehingga lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan.
Jika kamu ingin terjun ke dunia ekspor, dan ingin mengetahui seluk-beluk packing list yang sama serunya seperti vacation packing, hingga seperti apa bentuk dan beragam manfaatnya, yuk, simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel di bawah ini!
Packing list merupakan dokumen penting yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menuliskan berbagai informasi yang ada pada paket barang yang akan dikirim. Yang berarti, dokumen ini menjadi “surat jalan” bagi perusahaan yang akan melakukan kegiatan ekspor, bahkan impor.
Berikut ini poin-poin yang wajib ada dalam sebuah packing list.
Istilah shipper digunakan sebagai pengganti kata eksportir atau pengirim barang. Selain itu, nama shipper yang dicantumkan wajib memiliki legalitas, yang berarti perusahaan tersebut memiliki NIB dan berbadan hukum.
Merupakan kolom yang berisi detail nama dan alamat perusahaan yang memesan barang di negara tujuan.
Berisi nomor dan tanggal pengiriman pada invoice. Dalam invoice ini, transaksi dengan credit card tidak bisa dilakukan.
Berisi nama bank yang dijadikan penjamin perusahaan yang membeli barang.
Berisi pihak lain yang terlibat dalam pembelian barang, seperti kreditur, bank, hingga perusahaan lain yang ikut bergabung.
Berisi informasi pelabuhan untuk muat barang dan bongkar barang.
Berisi detail nama serta nomor kapal pengiriman.
Berisi perjanjian jual beli barang dan jenis jual beli yang disepakati.
Jumlah total barang yang akan dikirim.
Berisi informasi dan penjelasan barang yang akan dikirimkan.
Berisi informasi mengenai total barang dan jenis kemasan yang akan dikirim.
Harga satuan barang sesuai kesepakatan yang disetujui.
Total harga barang dalam sekali transaksi.
Jika kamu akan mempelajari tentang cara pembuatan ultimate packing list, berikut hal-hal yang wajib kamu perhatikan.
Berikut ini contohnya dari sebuah UKM untuk mengekspor rumput laut ke negara Cina.
Jika kamu perhatikan dengan saksama contoh packing list di atas, secara umum, terdapat hal-hal yang wajib dicantumkan, seperti:
Dengan adanya dokumen packing list, maka akan semakin mempermudah pengiriman dalam proses ekspor. Selain itu, juga sagat bisa diandalkan dalam mengurangi risiko kerusakan hingga barang menjadi bermasalah.
Namun, selalu pastikan bahwa tidak ada kesalahan atau kekeliruan dalam memasukkan data dengan barang yang akan dikirim. Sebab, jika terjadi kesalahan, proses pengirimanmu akan bermasalah sehingga barang mengendap lama karena terjadi proses pemeriksaan yang panjang. Jika barang mengendap lama, sangat ditakutkan kualitas barang akan rusak atau membusuk.
Karena sifatnya yang sangat penting dalam proses pengiriman barang ke berbagai negara, perlu diperhatikan untuk dibuat secara benar, lengkap, dan teliti. Dan, berikut ini, beberapa risiko yang akan didapatkan, jika kamu tidak berhati-hati dalam membuatnya.
Akibat proses pengiriman terhenti di tengah jalan, barang menjadi tidak tepat waktu sampai di tujuan. Dampak buruknya adalah kualitas dan kondisi barang menjadi menurun. Terlebih jika barang yang dikirimkan tidak bersifat tahan lama seperti makanan basah, makanan kemasan, dan daging yang harus cepat diolah.
Karena barang menjadi rusak, kamu akan mengalami kerugian materi yang sangat besar dikarenakan barang tidak laku di pasaran. Jika terus terjadi hal negatif ini, maka kemungkinan bisnismu akan mengalami kebangkrutan.
Karena proses pengiriman yang lama dan kualitas barang yang menurun, kemungkinan besar konsumen akan kecewa dan akan berpindah kepada pengusaha lain yang lebih tepat waktu.
Nah, itulah pembahasan lengkap tentang packing list sebagai dokumen penting yang dibutuhkan sebagai salah satu syarat utama administrasi kegiatan ekspor. Semoga artikel ini bisa memberikan beragam manfaat bagi kamu yang ingin berkecimpung sebagai seorang eksportir yang andal dan sukses.