Pupuk organik menjadi salah satu pupuk yang sangat populer akhir-akhir ini. Bahkan, menurut survei data dari Central Data Mediatama Indonesia, ditunjukkan bahwa kebutuhan akan pupuk organik terus meningkat dari tahun ke tahun. Melihat permintaannya yang terus meninggi, hal ini bisa menjadi ladang bisnis baru bagi kamu yang sedang berencana membuka bisnis. Apalagi cara membuat pupuk organik juga cukup mudah dan bisa dilakukan siapapun.
Nah, Eksporior, bagi kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang pupuk organik hingga potensi ekspornya, yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Pupuk organik atau kompos biologis merupakan salah satu jenis pupuk yang terbuat dan terbentuk dari material alami makhluk hidup, seperti hasil dari pelapukan sisa-sisa tumbuhan, hewan, hingga manusia. Hasil akhir dari kompos jenis ini bisa berbentuk padat ataupun cair.
Sesuai dengan namanya, pemanfaatan utamanya ialah untuk menutrisi tanah dan tumbuhan secara alami, hingga memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Kompos jenis ini, selain lebih alami, pemanfaatannya dalam kegiatan pertanian juga lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia sehingga dapat membantu menekan ongkos produksi pertanian yang terus meningkat.
Saat ini, teknologi kompos biologis pun telah berkembang pesat. Hal ini tak lepas dari dampak negatif penggunaan pupuk kimia yang telah menimbulkan beragam permasalahan. Mulai dari rusaknya ekosistem, menurunnya kesuburan tanah, hingga masalah kesehatan yang dihasilkan. Sehingga penggunaan kompos biologis kembali digalakkan oleh berbagai pihak hingga kesadaran para petani itu sendiri.
Selain bersifat alami, ternyata kompos biologis memiliki beragam kelebihan yang akan dijelaskan di bawah ini.
Kompos biologis memiliki unsur hara yang sangat lengkap dibandingkan dengan yang kimia.
Kompos biologis juga sangat berguna untuk memperbaiki hingga menyuburkan tanah sehingga tanah menjadi lebih mudah diolah.
Kompos biologis juga dapat membantu meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah. Sehingga tanah menjadi lebih subur yang berujung pada peningkatan hasil pertanian yang alami dan sehat.
Kandungan unsur hara pada kompos biologis akan bertahan lama sehingga bisa digunakan untuk menanam tanaman di berbagai musim.
Sektor pertanian Indonesia terus mengalami kenaikan. Bahkan sarana pendukung pertanian seperti pupuk organik ternyata sangat diminati di pasar ekspor. Salah satu pupuk organik yang menjadi komoditas andalan adalah pupuk organik cair (POC) dan dekomposer. Dua komoditas ini banyak diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, hingga Myanmar. Bahkan, saat ini potensi ekspornya semakin tinggi karena kesadaran warga dunia akan pentingnya keseimbangan ekosistem yang lebih sehat.
Berikut ini adalah beberapa persyaratan yang wajib diikuti agar proses ekspormu dapat berjalan dengan maksimal.
Pelabelan yang membuktikan bahwa suatu produk yang diproduksi telah sesuai dengan standar sistem pertanian organik, dan telah tersertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Organik yang terakreditasi.
Merupakan satu-satunya standar yang berlaku di Indonesia yang dibentuk oleh Badan Standardisasi Nasional.
Dokumen yang berisi informasi mengenai komposisi bahan. Umumnya memiliki kaitan dengan sifat-sifat bahaya dan bahan kimia yang digunakan seperti sifat mudah terbakar, beracun, korosif, mudah meledak, atau sensitif terhadap sesuatu. Dalam ekspor, MSDS menjadi satu kriteria yang wajib dipenuhi untuk memastikan produk yang dikirim memiliki komposisi yang jelas, terutama jika bahan cair dan kimia.
Dokumen yang membuktikan bahwa produk yang akan diekspor telah melalui tahap pengujian laboratorium terakreditasi dan telah memenuhi persyaratan edar.
Dokumen yang membuktikan bahwa pelaku eksportir tersebut telah legal dan memiliki badan hukum. Sehingga memiliki wewenang untuk melakukan ekspor.
Merupakan pemberitahuan pabean yang digunakan untuk memberitahukan ekspor barang dalam bentuk tulisan di atas formulir atau data elektronik.
Eksporior, inilah pembahasan lengkap tentang pupuk organik hingga potensi ekspornya yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Semoga melalui artikel ini dapat menambah wawasan dan inspirasi bagi sahabat tani, ya. (ZM)