Sumber: Jovee.id
Sawo atau sapodilla, merupakan tanaman yang menghasilkan buah sawo yang dikenal sebagai buah pencuci mulut. Cita rasa buahnya yang sangat manis, lembut, dan legit, membuatnya bisa dimakan secara langsung. Buah yang banyak tumbuh di negara tropis ini semakin banyak penggemarnya, bahkan dari mancanegara, karena memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.
Nah, buat kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sawo ini, hingga potensi ekspornya, berikut akan dibahas dalam artikel di bawah ini. Simak, ya, Eksporior!
Sawo atau tanaman buah dengan nama latin Manilkara zapota. L adalah tanaman tahunan yang bisa berbuah tanpa mengenal musim. Tanaman ini berasal dari Amerika tengah, tepatnya di negara Meksiko dan Karibia. Hingga saat ini, tanaman ini telah tersebar ke semua daerah tropis di dunia termasuk Indonesia.
Berikut ini morfologinya yang wajib diketahui:
Akar tanaman ini bersifat tunggal dan sangat kuat, dengan bentuk mengerucut tembus hingga ke bawah tanah.
Batangnya kokoh dan keras, berwarna cokelat, bertekstur kasar, dan menghasilkan sangat banyak getah.
Daunnya berbentuk lonjong, lebar, bergetah, serta berwarna hijau mengkilap.
Bunganya memiliki bulu kecokelatan, berwarna putih, dan berbentuk seperti lonceng.
Bentuk buahnya lonjong seperti telur, berwarna kecokelatan, dan kulit yang bertekstur kasar. Daging buah berwarna cokelat muda dengan rasa yang manis legit.
Berikut ini teknik yang bisa kamu contoh jika kamu akan membudidayakannya secara komersial.
Gunakan bibit hasil dari cangkokan agar tanaman yang tumbuh nanti memiliki kualitas yang super.
Untuk penyemaian, kamu bisa menggunakan polybag dengan menggunakan media tanam yang terdiri dari tanah dan campuran pupuk. Simpan bibit di tempat teduh selama 1,5 bulan sebelum dipindahkan ke area penanaman yang sebenarnya.
Bersihkan semua gulma di area tanam, dan buat lubang dengan jarak 10X10 meter. Jangan lupa untuk mencampurkan pupuk kandang pada setiap lubang yang dibuat.
Lepaskan bibit pada polybag dengan hati-hati pada lubang tanam agar media tanam tidak hancur dan akarnya rusak. Lakukan penyiraman pagi dan sore hari agar tanaman tidak mati kering.
Proses pemupukan terjadi dalam tiga fase berikut:
Fase Adaptasi (usia 0-3 tahun): dalam fase ini, tanaman diberikan pupuk kandang dengan dosis sekitar 5-10 kg per lubang tanaman.
Fase Vegetatif (usia 4-7 tahun): di fase ini, tanaman diberikan pupuk urea dengan dosis 35 kg, SP-36 dengan dosis 1,5 kg, KCI dengan dosis 1 kg, dan diberikan sebanyak 4 kali dalam setahun.
Fase Reproduksi 1 ( usia 15 tahun): di fase ini, tanaman mulai berbuah, berikan urea dengan dosis 5 kg, SP-36 dengan dosis 2 kg, KCL dengan dosis 10 kg. Pemupukan dilakukan dua kali setahun.
Lakukan penyiangan terhadap tanaman gulma, sekitar 1-2 bulan setelah masa penanaman agar tanaman tetap sehat.
Penjarangan buah dilakukan agar buah yang dihasilkan berkualitas dan berukuran optimal.
Sering-sering melakukan pemangkasan ketika tanaman 100-160 cm di musim hujan agar tanaman terhindar dari beragam penyakit.
Tanaman sawo dapat berbuah di usia 3 hingga 5 tahun. Panen bisa dilakukan secara bertahap karena buah yang dihasilkan tidak bisa matang serentak.
Selain memiliki rasa yang manis legit, sawo adalah buah yang mengandung banyak nutrisi yang begitu bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Berikut ini kandungan nutrisinya yang sangat melimpah.
Sawo juga mengandung zat besi yang baik untuk ibu hamil sehingga mengonsumsi buah sawo dapat meningkatkan kesehatan tulang, daya tahan tubuh, dan sistem pencernaan yang lebih sehat. Kamu juga bisa mencoba sawo manila sebagai makanan sehat untuk kesehatan tubuh yang lebih terjaga.
Karena tinggi nutrisi, buah ini memiliki beragam manfaat yang sangat bagus untuk tubuh:
Kandungan serat dan tanin membuatnya dapat membantu mengatasi sembelit. Zat tanin juga bisa membunuh beragam bakteri berbahaya dalam saluran pencernaan.
Kandungan seratnya membuat perut berasa kenyang lebih lama sehingga porsi makan menjadi lebih sedikit.
Kandungan antioksidannya yang tinggi dapat membantu menangkal beragam radikal bebas yang sangat membahayakan tubuh.
Kandungan vitamin C dan antioksidan sangat bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari beragam virus yang membahayakan.
Kandungan vitamin A dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah rabun senja serta penurunan fungsi mata.
Semenjak pandemi, ekspor buah-buahan Indonesia terus mengalami kenaikan. Salah satunya adalah sawo, si buah eksotis yang tidak banyak dimiliki negara lain ini kian banyak peminatnya. Sawo raksasa dan organik menjadi komoditas ekspor yang banyak peminatnya. Adapun negara yang menjadi pelanggan tetap adalah Malaysia, Thailand, India, Jepang, Amerika, hingga ke negara-negara di Eropa.
Untuk semakin meningkatkan kualitasnya, kini pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberikan bantuan melalui registrasi kebun, registrasi packing house, hingga karantina sebelum ekspor. Harapannya buah-buahan eksotis Indonesia semakin mendunia.