Stock opname adalah serangkaian kegiatan perhitungan dengan mempertimbangkan ketersediaan stok barang di gudang perusahaan secara langsung. Hindarkan kesalahan saat melakukan stock opname karena sangat berpengaruh pada stok barang yang akan dipasarkan.
Sekarang ini stock opname telah dibantu oleh banyak teknologi. Salah satunya adalah dengan sistem barcode. Menggunakan barcode dapat membantu proses perhitungan stok bisa dilakukan lebih efektif dan efisien serta meminimalisir kesalahan dalam perhitungan barang.
Adapun salah satu komponen penting agar stock opname lebih akurat yakni dengan penggunaan Stock Keeping Unit (SKU). SKU merupakan identitas berupa kode unik pada setiap barang ritel untuk memudahkan pihak perusahaan mengenal jenis-jenis stok barang. Kode yang digunakan biasanya terkait dengan unsur merek, warna, ukuran, dan tipe barang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui secara akurat mengenai persediaan barang yang dicatat dalam pembukuan.
Apabila stok barang yang ditemukan kelebihan atau tidak sesuai dalam pembukuan, maka dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan transaksi yang belum dicatat atau adanya kesalahan. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan, akan dilakukan dengan membuat jurnal penyesuaian atas kekurangan barang.
Dengan mengetahui jumlah yang riil, pelaku usaha dapat menentukan waktu yang tepat untuk memperbarui stok persediaan barang.
Adapun tujuan aktivitas stock opname sebagai berikut:
Manfaat stock opname bagi sebuah perusahaan antara lain:
Biasanya masing-masing perusahaan memiliki kebijakan tersendiri terkait periode kegiatan stock opname. Namun pada umumnya periode untuk melakukan stock opname adalah periode tahunan, per semester (6 bulan), per kuartal (4 bulan), triwulan (3 bulan), setiap sebulan sekali, bahkan di sela hari kerja atau ketika perusahaan sedang tidak beroperasi. Idealnya, perusahaan melakukan stock opname diterapkan selama 3-4 kali dalam satu tahun.
Di bawah ini ada enam cara yang bisa dilakukan:
Pastikan Anda sudah menyiapkan tempat khusus untuk menyimpan stok barang yang kondusif. Anda bisa memanfaatkan sebuah etalase, rak gudang, atau barang bekas seperti kardus untuk menyimpan persediaan barang. Anda pun bisa menyewa sebuah rak gudang untuk penyimpanan barang.
Dengan adanya jadwal yang rutin, karyawan mempunyai pedoman pasti dalam melakukan perhitungan persediaan dan restock barang. Anda juga perlu menyiapkan alat-alat seperti barcode scanner, buku catatan, stiker barcode, atau tag. Tujuannya agar perhitungan stok barang lebih akurat.
Ini akan membantu Anda agar penyimpanan barang lebih mudah sehingga prosesnya bisa berjalan lancar. Anda bisa melakukan penyimpanan barang secara sistematis seperti memberikan nomor pada setiap barang.
Anda bisa memberikan instruksi kepada karyawan gudang untuk menata barang-barang dengan teratur sehingga memudahkan prosesnya. Input data barang sebelum menjalankan stock opname barang sebagai perbandingan.
Buat dua tim berbeda. Misalnya tim satu sebagai tim lapangan yang bertugas menghitung persediaan barang secara manual. Tim dua yaitu tim admin yang bertugas untuk menyamakan hasil perhitungan dan menginputnya ke data entry.
Pemberian kode pada tiap barang akan sangat memudahkan Anda ketika melakukan penjualan barang. Transaksi yang akan dilaksanakan pun terasa lebih sulit dan dapat mengurangi citra perusahaan di mata pelanggan apabila barang-barang tidak diberikan kode.
UPI membawa produk ke dalam satu sistem berbasis marketplace business-to-business (B2B), yaitu Juragans. Selain itu, kami menyediakan layanan pengembangan produk dengan kurasi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas mulai dari meneliti mutu produk, menyediakan bahan baku, dan dukungan produksi. Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan menghubungi (+62) 857-0887-6101 (Agnes) atau via email cs@perdagangan.id.